Rabu, 19 Desember 2012

-KETIKA KEPERAWANAN DIPERTANYAKAN-

From fb : Fathushalih Ensy

Wanita berkata : kelak aku ingin
mempunyai seorang suami yang seiman,
rajin bekerja, setia, dan bertanggung
jawab.
Ini kriteria yang umum untuk memilih
seorang imam dunia akrirat bagi wanita.
Sedang lelaki berkata : aku pengen punya
istri yang cantik, cerdas, anggun,dan
tentunya harus PERAWAN ..
apakah KEPERAWANAN ITU
HAL MUTLAK DALAM SEBUAH
PERNIKAHAN ..?
APAKAH HANYA KAUM HAWA SAJA YANG
WAJIB MEMPERSEMBAHKAN KESUCIAN DI
MALAM PENGANTIN ..?
KENAPA LELAKI TIDAK DIWAJIBKAN TUK
MENJAGA KESUCIAN…??
Sesungguhnya, pacaran adalah sesuatu
yang merugikan bagi kaum wanita.
Bagaimana tidak ..?
Ketika sang kekasih berkata : “DINDA,
APAKAH KAU MENCINTAIKU..? KALO
CINTA, MAUKAH KAU BERKORBAN
UNTUKKU..?”
Dan biasanya hati wanita yang lemah akan
berkata, : TENTU SAJA AKU MENCINTAIMU
KANDA. AKAN KU LAKUKAN APAPUN TUK
MEMBUKTIKAN RASA CINTAKU..”
(Inilah awal dari BENCANA.)
Dalam Pacaran, tidak mungkin kita akan
memilih tempat yang terang.
Aku yakin kalian akan memilih tempat yang
sepi dan gelap bahkan kalian akan jengkel
sekali jika pacar maen kerumah dan orang
tua ikut nimbrung.
Pasti dengan berbagai cara kau akan
mengusir secara halus orangtuamu agar
tidak mengganggu kencan..
Teman Teman, tak taukah kalian bahwa
dalam kegelapanlah setan dan iblis
bersembunyi.
Iblis akan membisikkan rayuan nan maha
dahsyat tuk merobohkan iman kalian.
Orang yang memiliki tembok iman yang
amat kuat dan sangat kokoh itu pun bisa
hancur karena godaan syetan.
Apalagi iman kita yang masih lemah bisa
hancur berkeping-kepin g di buatnya.
Makanya kita harus berhati-hati dengan
kegelapan, tempat bersemayamnya bujuk
rayu syetan.
Iblis akan menjerumuskan kita ke jurang
yang paling hina dan terhina.
Hingga dalam usia muda, kau sudah
ternoda, terluka, tercampakan, dan
terhinakan ..
Ketika semua tlah terjadi, ketakutan dan
penyesalan terlambat sudah.
Dengan penuh tanggung jawab palsu,
seorang lelaki akan berkata bahwa ia akan
mempertanggungj awabkan perbuatannya
dan kelak akan menikahimu. Kelak.
Tapi KALO TERNYATA IA BUKAN JODOHMU
…?
KESUCIAN TLAH HILANG. BUNGA TLAH
LAYU. LALU ADAKAH YANG MASIH BISA
KAU BANGGAKAN KELAK …?
BAGAIMANA JIKA KELAK SUAMIMU
MEMPERTANYAKAN KEPERAWANANMU …?
BAGAIMANA ….?
APAKAN KESUCIAN RAGA WAJIB DALAM
PERNIKAHAN YANG AGUNG ….?
Banyak pernikahan yang abadi walau
seorang istri tidak SESUCI DRUPADI.
Semuanya TERGANTUNG NIAT ...
Niat pernikahanmu apa ..?
Apakah hanya kenikmatan sesaat ato TUK
MENGGAPAI BAHTERA CINTA YANG
BERBUAH SYURGA ..?
Jika pernikahan kau niatkan KARNA ALLAH
SEMATA
maka kekurangan pasanganmu tak akan
pernah kau hiraukan.
Kau akan membimbingnya menuju
kebaikan dan cinta kasihmu tak akan pudar
walau kau tau masa lalunya yang kelam ..
CINTA ITU MEMBERI BUKAN MEMINTA ...
Duhai wanita, jaga kesucian jiwa raga kalian
hingga kelak kalian persembahkan kepada
pendamping kalian kelak ...
Biarkan orang berkata kalian kuper, gak
gaul. ata apa ..
Jadilah wanita bak bunga mawar yang indah
dipandang namun sulit terjamah ...
JAGALAH KEPERAWANAN HINGGA KELAK
HALAL DAN MENDATANGKAN PAHALA NAN
INDAH ...
Duhai Lelaki,
JIKA KAU MEMIMPIKAN
SEORANG WANITA YANG SHOLEHAH DAN
SUCI,
MAKA JAGALAH DULU KEHORMATANMU ..
KARENA SANGAT TIDAK ADIL JIKA KALIAN
MENGINGINKAN KESUCIAN KAMI
SEDANGKAN ENGKAU SENDIRI TLAH
SANGAT KOTOR ...
WANITA YANG BAIK HANYA TUK LELAKI
YANG BAIK. DAN SEBALIKNYA ...
JIKA KAUM LELAKI TAK MAMPU MENJAGA
KEPERJAKAANNYA, MAKA JANGAN
BERHARAP KAN KAU DAPATKAN WANITA
DENGAN KESUCIANNYA ..
JANGAN PERNAH BERHARAP MESKI CUMA
DALAM MIMPI …!

Selasa, 11 Desember 2012

:: CINTA DAN PERKAWINAN :::


Suatu hari, murid bertanya pada gurunya.
"apa itu cinta? Bagaimana saya bisa
menemukannya? Gurunya menjawab, "Ada
ladang gandum yang luas didepan sana.
Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur
kembali, kemudian ambillah satu saja
ranting. Jika kamu menemukan ranting
yang kamu anggap paling menakjubkan,
artinya kamu telah menemukan cinta".
Murid pun berjalan dan tidak seberapa
lama, dia kembali dengan tangan tanpa
membawa apapun.
Gurunya bertanya, "mengapa kamu tidak
membawa satupun ranting?", Murid
menjawab, "Aku hanya boleh membawa
satu saja, dan saat berjalan tidak boleh
undur kembali (berbalik), sebenarnya aku
telah menemukan yang paling
menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada
yang lebih menakjubkan lagi didepan sana,
jadi tak kuambil ranting tersebut. Saat
kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi baru
kusadari bahwasannya ranting-ranting yang
kutemui tak sebagus ranting yang kutemui
tadi, jadi tak kuambil seranting pun
akhirnya" Gurunya kemudian menjawab
"Jadi ya itulah cinta".
Dihari yang lain, murid bertanya lagi pada
gurunya, "Apa itu perkawinan? Bagaimana
saya bisa menemukannya?" Gurunya pun
menjawab "Ada hutan yang subur didepan
sana. Berjalanlah tanpa boleh mundur
kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh
menebang satu pohon saja. Dan tebanglah
jika kamu menemukan pohon yang paling
tinggi, karena artinya kamu telah
menemukan apa itu perkawinan" Murid
pun berjalan, dan tidak seberapa lama
murid pun kembali dengan membawa
pohon, pohon tersebut bukanlah pohon
yang besar / subur, dan tidak juga terlalu
tinggi. Pohon itu biasa-biasa saja. Gurunya
bertanya, "Mengapa kamu memotong
pohon yang seperti ini?" Murid pun
menjawab, "Sebab berdasarkan
pengalamanku sebelumnya, setelah
menjelajah hampir setengah hutan,
ternyata aku kembali dengan tangan
kosong. Jadi kuputuskan untuk menebang
pohon ini dan membawanya kesini. Aku
tidak mau menghilangkan kesempatan
untuk mendapatkannya" Gurunya
kemudian menjawab, "Dan ya itulah
perkawinan".
Cinta itu semakin dicari, maka semakin
tidak ditemukan. Cinta adanya di dalam
lubuk hati, ketika pengharapan dan
keinginan yang berlebihan akan cinta, maka
yang didapat adalah kehampaan. Tiada
sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat
dimundurkan kembali. Waktu dan masa
tidak dapat diputar mundur. Terimalah
cinta apa adanya.
Perkawinan adalah kelanjutan dari cinta.
Adalah proses mendapatkan kesempatan,
ketika kita mencari yang terbaik diantara
pilihan yang ada, maka akan mengurangi
kesempatan untuk mendapatkannya,
ketika kesempurnaan ingin kita dapatkan,
maka sia2lah waktu dalam mendapatkan
perkawinan itu, karena sebenarnya
kesempurnaan itu hampa adanya.