Selasa, 11 Desember 2012

:: CINTA DAN PERKAWINAN :::


Suatu hari, murid bertanya pada gurunya.
"apa itu cinta? Bagaimana saya bisa
menemukannya? Gurunya menjawab, "Ada
ladang gandum yang luas didepan sana.
Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur
kembali, kemudian ambillah satu saja
ranting. Jika kamu menemukan ranting
yang kamu anggap paling menakjubkan,
artinya kamu telah menemukan cinta".
Murid pun berjalan dan tidak seberapa
lama, dia kembali dengan tangan tanpa
membawa apapun.
Gurunya bertanya, "mengapa kamu tidak
membawa satupun ranting?", Murid
menjawab, "Aku hanya boleh membawa
satu saja, dan saat berjalan tidak boleh
undur kembali (berbalik), sebenarnya aku
telah menemukan yang paling
menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada
yang lebih menakjubkan lagi didepan sana,
jadi tak kuambil ranting tersebut. Saat
kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi baru
kusadari bahwasannya ranting-ranting yang
kutemui tak sebagus ranting yang kutemui
tadi, jadi tak kuambil seranting pun
akhirnya" Gurunya kemudian menjawab
"Jadi ya itulah cinta".
Dihari yang lain, murid bertanya lagi pada
gurunya, "Apa itu perkawinan? Bagaimana
saya bisa menemukannya?" Gurunya pun
menjawab "Ada hutan yang subur didepan
sana. Berjalanlah tanpa boleh mundur
kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh
menebang satu pohon saja. Dan tebanglah
jika kamu menemukan pohon yang paling
tinggi, karena artinya kamu telah
menemukan apa itu perkawinan" Murid
pun berjalan, dan tidak seberapa lama
murid pun kembali dengan membawa
pohon, pohon tersebut bukanlah pohon
yang besar / subur, dan tidak juga terlalu
tinggi. Pohon itu biasa-biasa saja. Gurunya
bertanya, "Mengapa kamu memotong
pohon yang seperti ini?" Murid pun
menjawab, "Sebab berdasarkan
pengalamanku sebelumnya, setelah
menjelajah hampir setengah hutan,
ternyata aku kembali dengan tangan
kosong. Jadi kuputuskan untuk menebang
pohon ini dan membawanya kesini. Aku
tidak mau menghilangkan kesempatan
untuk mendapatkannya" Gurunya
kemudian menjawab, "Dan ya itulah
perkawinan".
Cinta itu semakin dicari, maka semakin
tidak ditemukan. Cinta adanya di dalam
lubuk hati, ketika pengharapan dan
keinginan yang berlebihan akan cinta, maka
yang didapat adalah kehampaan. Tiada
sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat
dimundurkan kembali. Waktu dan masa
tidak dapat diputar mundur. Terimalah
cinta apa adanya.
Perkawinan adalah kelanjutan dari cinta.
Adalah proses mendapatkan kesempatan,
ketika kita mencari yang terbaik diantara
pilihan yang ada, maka akan mengurangi
kesempatan untuk mendapatkannya,
ketika kesempurnaan ingin kita dapatkan,
maka sia2lah waktu dalam mendapatkan
perkawinan itu, karena sebenarnya
kesempurnaan itu hampa adanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar