Rabu, 19 Desember 2012

-KETIKA KEPERAWANAN DIPERTANYAKAN-

From fb : Fathushalih Ensy

Wanita berkata : kelak aku ingin
mempunyai seorang suami yang seiman,
rajin bekerja, setia, dan bertanggung
jawab.
Ini kriteria yang umum untuk memilih
seorang imam dunia akrirat bagi wanita.
Sedang lelaki berkata : aku pengen punya
istri yang cantik, cerdas, anggun,dan
tentunya harus PERAWAN ..
apakah KEPERAWANAN ITU
HAL MUTLAK DALAM SEBUAH
PERNIKAHAN ..?
APAKAH HANYA KAUM HAWA SAJA YANG
WAJIB MEMPERSEMBAHKAN KESUCIAN DI
MALAM PENGANTIN ..?
KENAPA LELAKI TIDAK DIWAJIBKAN TUK
MENJAGA KESUCIAN…??
Sesungguhnya, pacaran adalah sesuatu
yang merugikan bagi kaum wanita.
Bagaimana tidak ..?
Ketika sang kekasih berkata : “DINDA,
APAKAH KAU MENCINTAIKU..? KALO
CINTA, MAUKAH KAU BERKORBAN
UNTUKKU..?”
Dan biasanya hati wanita yang lemah akan
berkata, : TENTU SAJA AKU MENCINTAIMU
KANDA. AKAN KU LAKUKAN APAPUN TUK
MEMBUKTIKAN RASA CINTAKU..”
(Inilah awal dari BENCANA.)
Dalam Pacaran, tidak mungkin kita akan
memilih tempat yang terang.
Aku yakin kalian akan memilih tempat yang
sepi dan gelap bahkan kalian akan jengkel
sekali jika pacar maen kerumah dan orang
tua ikut nimbrung.
Pasti dengan berbagai cara kau akan
mengusir secara halus orangtuamu agar
tidak mengganggu kencan..
Teman Teman, tak taukah kalian bahwa
dalam kegelapanlah setan dan iblis
bersembunyi.
Iblis akan membisikkan rayuan nan maha
dahsyat tuk merobohkan iman kalian.
Orang yang memiliki tembok iman yang
amat kuat dan sangat kokoh itu pun bisa
hancur karena godaan syetan.
Apalagi iman kita yang masih lemah bisa
hancur berkeping-kepin g di buatnya.
Makanya kita harus berhati-hati dengan
kegelapan, tempat bersemayamnya bujuk
rayu syetan.
Iblis akan menjerumuskan kita ke jurang
yang paling hina dan terhina.
Hingga dalam usia muda, kau sudah
ternoda, terluka, tercampakan, dan
terhinakan ..
Ketika semua tlah terjadi, ketakutan dan
penyesalan terlambat sudah.
Dengan penuh tanggung jawab palsu,
seorang lelaki akan berkata bahwa ia akan
mempertanggungj awabkan perbuatannya
dan kelak akan menikahimu. Kelak.
Tapi KALO TERNYATA IA BUKAN JODOHMU
…?
KESUCIAN TLAH HILANG. BUNGA TLAH
LAYU. LALU ADAKAH YANG MASIH BISA
KAU BANGGAKAN KELAK …?
BAGAIMANA JIKA KELAK SUAMIMU
MEMPERTANYAKAN KEPERAWANANMU …?
BAGAIMANA ….?
APAKAN KESUCIAN RAGA WAJIB DALAM
PERNIKAHAN YANG AGUNG ….?
Banyak pernikahan yang abadi walau
seorang istri tidak SESUCI DRUPADI.
Semuanya TERGANTUNG NIAT ...
Niat pernikahanmu apa ..?
Apakah hanya kenikmatan sesaat ato TUK
MENGGAPAI BAHTERA CINTA YANG
BERBUAH SYURGA ..?
Jika pernikahan kau niatkan KARNA ALLAH
SEMATA
maka kekurangan pasanganmu tak akan
pernah kau hiraukan.
Kau akan membimbingnya menuju
kebaikan dan cinta kasihmu tak akan pudar
walau kau tau masa lalunya yang kelam ..
CINTA ITU MEMBERI BUKAN MEMINTA ...
Duhai wanita, jaga kesucian jiwa raga kalian
hingga kelak kalian persembahkan kepada
pendamping kalian kelak ...
Biarkan orang berkata kalian kuper, gak
gaul. ata apa ..
Jadilah wanita bak bunga mawar yang indah
dipandang namun sulit terjamah ...
JAGALAH KEPERAWANAN HINGGA KELAK
HALAL DAN MENDATANGKAN PAHALA NAN
INDAH ...
Duhai Lelaki,
JIKA KAU MEMIMPIKAN
SEORANG WANITA YANG SHOLEHAH DAN
SUCI,
MAKA JAGALAH DULU KEHORMATANMU ..
KARENA SANGAT TIDAK ADIL JIKA KALIAN
MENGINGINKAN KESUCIAN KAMI
SEDANGKAN ENGKAU SENDIRI TLAH
SANGAT KOTOR ...
WANITA YANG BAIK HANYA TUK LELAKI
YANG BAIK. DAN SEBALIKNYA ...
JIKA KAUM LELAKI TAK MAMPU MENJAGA
KEPERJAKAANNYA, MAKA JANGAN
BERHARAP KAN KAU DAPATKAN WANITA
DENGAN KESUCIANNYA ..
JANGAN PERNAH BERHARAP MESKI CUMA
DALAM MIMPI …!

Selasa, 11 Desember 2012

:: CINTA DAN PERKAWINAN :::


Suatu hari, murid bertanya pada gurunya.
"apa itu cinta? Bagaimana saya bisa
menemukannya? Gurunya menjawab, "Ada
ladang gandum yang luas didepan sana.
Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur
kembali, kemudian ambillah satu saja
ranting. Jika kamu menemukan ranting
yang kamu anggap paling menakjubkan,
artinya kamu telah menemukan cinta".
Murid pun berjalan dan tidak seberapa
lama, dia kembali dengan tangan tanpa
membawa apapun.
Gurunya bertanya, "mengapa kamu tidak
membawa satupun ranting?", Murid
menjawab, "Aku hanya boleh membawa
satu saja, dan saat berjalan tidak boleh
undur kembali (berbalik), sebenarnya aku
telah menemukan yang paling
menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada
yang lebih menakjubkan lagi didepan sana,
jadi tak kuambil ranting tersebut. Saat
kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi baru
kusadari bahwasannya ranting-ranting yang
kutemui tak sebagus ranting yang kutemui
tadi, jadi tak kuambil seranting pun
akhirnya" Gurunya kemudian menjawab
"Jadi ya itulah cinta".
Dihari yang lain, murid bertanya lagi pada
gurunya, "Apa itu perkawinan? Bagaimana
saya bisa menemukannya?" Gurunya pun
menjawab "Ada hutan yang subur didepan
sana. Berjalanlah tanpa boleh mundur
kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh
menebang satu pohon saja. Dan tebanglah
jika kamu menemukan pohon yang paling
tinggi, karena artinya kamu telah
menemukan apa itu perkawinan" Murid
pun berjalan, dan tidak seberapa lama
murid pun kembali dengan membawa
pohon, pohon tersebut bukanlah pohon
yang besar / subur, dan tidak juga terlalu
tinggi. Pohon itu biasa-biasa saja. Gurunya
bertanya, "Mengapa kamu memotong
pohon yang seperti ini?" Murid pun
menjawab, "Sebab berdasarkan
pengalamanku sebelumnya, setelah
menjelajah hampir setengah hutan,
ternyata aku kembali dengan tangan
kosong. Jadi kuputuskan untuk menebang
pohon ini dan membawanya kesini. Aku
tidak mau menghilangkan kesempatan
untuk mendapatkannya" Gurunya
kemudian menjawab, "Dan ya itulah
perkawinan".
Cinta itu semakin dicari, maka semakin
tidak ditemukan. Cinta adanya di dalam
lubuk hati, ketika pengharapan dan
keinginan yang berlebihan akan cinta, maka
yang didapat adalah kehampaan. Tiada
sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat
dimundurkan kembali. Waktu dan masa
tidak dapat diputar mundur. Terimalah
cinta apa adanya.
Perkawinan adalah kelanjutan dari cinta.
Adalah proses mendapatkan kesempatan,
ketika kita mencari yang terbaik diantara
pilihan yang ada, maka akan mengurangi
kesempatan untuk mendapatkannya,
ketika kesempurnaan ingin kita dapatkan,
maka sia2lah waktu dalam mendapatkan
perkawinan itu, karena sebenarnya
kesempurnaan itu hampa adanya.

Sabtu, 21 Juli 2012

TARAWIH DAN RAMADHAN


Assalaamu'alaykum Wr.Wb, 
Bismillaahir rahmaanir rahiimi, 
Alhamdu lillaahil ladzii ja'alanaa minan naashihiina, wa afhamanaa min 
'uluumil 'ulamaa-ir 
raasikhiina, wash shalaatu was-salaamu 'alaa man nasakha diinuhu 
adyaanal kafarati wath 
thaalihiina, wa 'alaa aalihi wa ashhaabihil ladziina kaanuu 
bitamas-suki syarii'athihi shalihiina. 
"Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, 
Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan kita termasuk para 
penasihat, dan yang telah 
memberi kepahaman kepada kita dari berbagai ilmu para 'ulama yang 
ahli, dan mudah-mudahan 
shalawat serta salam tetap dilimpahkan kepada (Nabi Besar Muhammad) 
yang agamanya menghapuskan 
agama-agama orang kafir dan orang yang jahat, dan semoga shalawat dan 
salam juga dilimpahkan 
kepada keluarga dan para shabatnya yang baik yang selalu berpegang 
dengan syari'atnya" . 
Wahai saudara-saudariku yang dicintai Allah Swt. disini saya sebagai 
hamba yang faqir dan dhaif 
ingin memberikan sedikit pengetahuan yang mungkin tidak seberapa 
dengan ilmu saudara-saudari ketahui/miliki.                                                                   Disini saya bukan menggurui tetapi sekedar membagi 
sedikit pengetahuan untuk 
menambah ilmu bagi yang belum mengetahui dan menambah keyakinan kita 
dalam beramal untuk 
mencapai ridha Allah Swt. bagi yang sudah mengetahui. 
Didalam penulisan saya kali ini saya akan menerangkan tentang Shalat 
Tarawih yang saya salin/ambil dari BULETIN AL-MUHAJIR yang berjudul 
TARAWIH DAN RAMADHAN  yang dibuat oleh salah satu guru/ulama yaitu 
Al-Habib Ahmad bin Novel bin Salim bin Jindan (Semoga Allah memberikan 
kesehatan kepada beliau beserta keluarganya dan mengampuni 
kesalahan-kesalahan beliau. Begitu pula kita semua semoga mendapat 
Ridha, Rahmat, Ampunan dan Surganya Allah Swt, bagi yang mengamalkan 
syari'at-Nya secara benar yang sesuai Petunjuk-Nya. Amiin.) 

 TARAWIH DAN RAMADHAN 


      Sudah menjadi hal yang maklum, bahwa shalat tarawih adalah shalat sunah yang menjadi paket yang tidak terpisahkan dari bulan Ramadhan yang penuh keberkahan ini. waktunya dikerjakan sesudah sholat isya' sampai sebelum suknya waktu sholat subuh, sebagaimana yang dikerjakan oleh para sahabat, tabi'in, salaf dan sampai pada masa kini, yang telah dikerjakan dan dianjurkan oleh Rosulullah Shallallahu alaihi wa aalihi wa sallam (Saw). sehingga beliau juga menunjukkan keutamaan dari shalat tarawih tersebut sebagaimana yang telah diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhori dan Al-Imam Muslim dari riwayat Sayyiduna Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu (ra), yang mana beliu berkata: "Sesungguhnya Rosulullah Saw. telah bersabda: Barangsiapa menghidupkan bulan Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah maka diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu". Al-Imam Nawawi berkata: yang dimaksud "Menghidupkan bulan Ramadhan" adalah dengan Shalat Tarawih. 

 PENCETUS SHALAT TARAWIH 


         Tentulah dapat dipastikan, bahwa pencetus pertama dari shalat tarawih adalah Nabi Muhammad Saw., sebagaimana yang diriwayatkan dari Ummul Muminin Sayyidatuna Aisyah Radhiyallahu Ta'ala Anha, beliau berkata: pada suatu malam Nabi Saw. mengerjakan shalat di masjid maka datang sekelompok orang ikut mengerjakan shalat bersama Nabi Saw. sehingga bertambah banyak orang yang ikut shalat bersamanya, begitu juga hari berikutnya. pada hari ke tiga dan ke empat banyak orang berkumpul menunggu Nabi Saw. akan tetapi beliau tidak keluar ke masjid, sehingga dipagi harinya Nabi Saw.. bersabda: "Sungguh aku telah tahu apa yang kalian lakukan semalam dan tidak ada yang encegah aku keluar kecuali aku takut apabila diwajibkan kepada kalian", Berkata Sayyidatuna Aisyah: "dan kejadian itu di bulan Ramadhan". 

 *BERJAMA'AH 


         Setelah Rosulullah Saw. meninggal, shalat tarawih selalu dikerjakan 
sendiri-sendiri, ketika di zaman Sayyiduna Umar ra. beliau memerintahkan untuk dikerjakan secara berjamaah (seperti dahulu di zaman Nabi Saw.) sebagaimana yang telah diriwayatkan Sayyiduna Abdurrahman bin Abdul Qari, beliau berkata: "Ketika aku keluar bersama Sayyiduna Umar bin Khattab ra. dimalam bulan Ramadhan maka kami mendapati muslimin mengerjakan shalat tarawih dengan sendiri-sendiri dan ada juga yang berjama'ah dengan sekelompok orang, berkata 
Sayyiduna Umar ra.: "saya berpendapat, kalaulah dikerjakan berjama'ah maka akan indah", lalu beliau mengumpulkan mereka dan dipilihlah Sayyiduna Ubay bin Ka'ab menjadi Imam. 
         berkata Sayyiduna Abdurrahman bin Abdul Qari, lalu keesokan harinya, aku keluar lagi bersama beliau (Sayyiduna Umar ra.) dan shalat tarawih dikerjakan berjama'ah dengan imamnya Sayyiduna Ubay bin Ka'ab, lalu berkata: "inilah sebaik-baiknya bid'ah". 

 RAKAAT TARAWIH 

         Shalat Tarawih, merupakan ibadah sunnah yang muakkad, sebagaimana 
tertera dalam hadits diawal tulisan ini, dengan jumlah rakaat 20, dengan 10 salam. Jika kita gabungkan dengan 3 rakaat dari shalat witir, menjadi 23 rakaat. Tidak ada satupun yang menentang akan hal ini, semenjak zaman Sayyiduna Umar bin Khattab ra., lalu zaman para Imam 4 Madzhab sampai saat ini. Hanya saja memang Al-Imam Malik disamping berpendapat 23 rakaat, juga memunculkan pendapat, bahwa shalat tarawih 36 rakaat ditambah 3 rakaat witir, menjadi 39 rakaat. Pendapat beliau ini berdasarkan amalan penduduk Kota Madinah Al-Munawwaroh. 
         Para Imam Madzhab mengambil pendapat yang sama, tentang 20 rakaat, 
sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Imam Baihaqi dan yang lainnya dengan sanad yang shahih, dari Sayyiduna As-Saib bin Yazid ra. beliau berkata: "Sesungguhnya dahulu para sahabat mendirikan shalat tarawih dizaman Sayyiduna Umar ra. dua puluh rakaat". 
         Begitu juga yang diriwayatkan dari Al-Imam Malik bin Anas ra. didalam kitabnya Al-Muwaththo' dari sahabat Yazid bin Rumman ra. berkata: "Sesungguhnya dahulu para sahabat mendirikan shalat tarawih dizaman 
Sayyiduna Umar ra. dua puluh tiga rakaat". 
         Dari Al-Imam Ibnu Qudamah dalam kitabnya Al-Mughni, beliau menjelaskan 
sesungguhnya para ulama sepakat bahwa jumlah rakaat tarawih adalah 20 dan menolak atas pendapat Al-Imam Malik ra. dalam riwayatnya yang kedua yaitu 36 rakaat. Al-Imam Ahmad bin Hambal, Al-Imam Abu Hanifah, Al-Imam Asy-Syafi'i dan Al-Imam Ats-Tsauri Radhiallahu Anhum.. 
bersepakat bahwa jumlah rakaat shalat tarawih adalah 20 rakaat. adapun Al-Imam Malik ra. mengerjakan 36 rakaat karena megikuti apa yang dikerjakan ahli Madinah. 
         Disebutkan didalam kitab Mukhtasor Al-Muzani bahwa Al-Imam Asy-Syafi'i 
berkata: "Aku telah mendapati ahli Madinah mengerjakan tarawih 36 rakaat tetapi Aku lebih suka 20 karna mengikuti apa yang telah diriwayatkan dari Sayyiduna Umar bin Khattab ra. 
         Begitu juga, telah menjadi amalan ahlu Makkah mengerjakan shalat tarawih dengan 20 rakaat ditambah dengan 3 rakaat witir. 
         Al-Imam At-Turmudzi juga meriwayatkan dalam kitab Sunannya, bahwa shalat Tarawih adalah 20 rakaat. Begitu pula apa yang dikatakan oleh Al-Imam Ibn Rusyd dan Al-Imam An-Nawawi. 
         Al-Imam Ibnu Taymiyyah mengatakan dalam Fatwanya: "Adalah benar bahwa 
Ubay bin Ka'ab dahulu menjadi imam dalam shalat tarawih 20 rakaat dan berwitir dengan 3 rakaat. Dengan inilah banyak ulama sepakat inilah yang tepat, karena dikerjakan ditengah-tengah para Muhajirin dan Anshor, dan tidak terdapat seorangpun dari para sahabat yang menentang hal tersebut". sebagaimana dilaksanakan sampai saat ini di Masjidil Haram dan Masjid An-Nabawi dan di hampir semua kaum Muslimin
Bahkan Sayyiduna Ali Karamallahu Wajhah berkata: "Semoga Allah menerangi kubur Umar ra. sebagai mana beliau telah menerangi masjid-masjid kita". 

 DELAPAN RAKAAT??? 


 Kawan-kawan yang berpendapat bahwa shalat tarawih 8 rakaat berpegang pada hadist As Sayyidah A'isyah tentang Shalat witir :
"Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak pernah menambahi,baik pada bulan ramadhan maupun selain ramadhan, dari sebelas rakaat." HR Bukhari dan Muslim.
Menurut kelompok pendukung tarawih 8 rakaat , sebelas yg dimaksud pada hadist ini adalah delapan rakaat tarawih dan tiga witir.
Dari segi sanad, hadist ini tidak diragukan lagi keshahihannya.Karena diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari,Imam Muslim dan lain-lain (muttafaq 'alaih). Hanya saja,penggunaan hadist ini sebagai dalili shalat tarawih perlu dikritisi dan dikoreksi ulang.
Berikut ini adalah beberapa kritikan dan sanggahan yang perlu diperhatikan :

1. Pemotongan Hadist
Kawan-kawan yang sering menjadikan hadis ini sebagai dalil tarawih biasanya tidak membaca secara utuh, akan tetapi mengambil potongannya saja sebagaimana disebutkan diatas.Bunyi hadist keseluruhan adalah sebagai berikut :
dari Abi Salamah bin Abd al-Rahman ,ia pernah bertanya kepada As Sayyidah A'isyah radhiyallahu 'anha perihal shalat yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pada bulan Ramadhan. As Sayyidah A'isyah menjawab : "Rasulullah shallallahu Alaihi wa Salam tidak pernah menambahi ,baik pada bulan ramadhan maupun selain bulan ramadhan ,dari sebelas rakaat .Beliau shalat 4 rakaat,dan jangan kamu tanyakan baik dan panjangnya. Kemudian beliau Shalat 4 rakaat, dan jangan kamu tanyakan baik dan panjangnya. Kemudian beliau Shalat 3 rakaat. A'isyah kemudian berkata : "Wahai Rasulullah, apakah anda tidur sebelum Shalat Witir?" Beliau menjawab :"Wahai A'isyah ,sesungguhnya kedua mataku tidur, akan tetapi hatiku tidak tidur".
Pemotongan hadist boleh-boleh saja dilakukan, dengan syarat orang yang memotong adalah orang alim dan sebagian yang tidak disebutkan tidak berkaitan dengan bagian yang disebutkan. Dalam arti, pemotongan tersebut tidak boleh menimbulkan kerancauan pemahaman dan kesimpulan yang berbeda. Pemotongan hadist diatas berpotensi menimbulkan kesimpulan berbeda, konteks hadis ini sangat jelas berbicara tentang Shalat witir, bukan shalat tarawih, karena pada akhir hadist ini. As Sayyidah A'isyah menanyakan shalat witir kepada Rasulullah shallallahu Alaihi wa Salam.
2. Kesalahan dalam memahami maksud hadist.
Dalam hadis di atas, Syiddah A'Isyah dengan tegas menyatakan bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak pernah melakukan Shalat melebihi 11 rakaat baik pada bulan ramadhan maupun pada bulan-bulan lain. Shalat yang dilakukan sepanjang tahun, baik pada bulan ramadhan maupun bulan lainnya, tentu bukanlah shalat tarawih. Karena shalat tarawih hanya dilakukan pada bulan ramadhan. Oleh karena itu bukanlah dalil shalat Tarawih, akan tetapi dalil Shalat witir.
Kesimpulan ini diperkuat oleh hadist lain yang juga diriwayatkan Sayyidah A'isyah radhiyallahu anha
Dari A'isyah Radhiyallahu Anha, Ia berkata : "Nabi shallahu Alaihi wa Salam shalat malam 13 rakaat, antara lain shalat witir dan dua rakaat fajar." HR Bukhari.(21)
3. Pemenggalan Hadist.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, kawan-kawan pendukung tarawih 8 rakaat pada hadist di atas adalah 8 rakaat tarawih dan 3 rakaat witir. Hal ini tidak tepat. Karena ini berarti satu hadist yang merupakan dalil untuk satu paket shalat dipenggal menjadi dua, 8 rakaat untuk paket tarawih, dan 3 rakaat untuk witir.
Di sisi lain,jika kita menyetujui pemenggalan ini , maka kita harus menyetujui bahwa selama bulan ramadhan Nabi hanya melakukan shalat witir 3 rakaat saja. Ini tidak pantas bagi beliau yang merupakan tauldan bagi umat dalam hal ibadah. Imam al-Tirmidzi mengatakan : "Diriwayatkan dari Nabi shallallahu Alaihi wa Salam Shalat Witir 13,11,9,7,5,3,dan 1rakaat" Apabila di selain bulan ramadhan saja beliau melakukan Shalat witir 13 atau 11 rakaat,pantaskah beliau melakukan Shalat witir hanya 3 rakaat saja pada bulan ramadhan yang merupakan bulan ibadah?
4.Inkonsisten dalam mengamalkan hadist.
Dalam hadis diatas secara jelas dinyatakan bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Salam tidak pernah melakukan shalat melebihi 11 rakaat baik pada bulan ramadhan maupun pada bulan-bulan yang lain. Kalau mau konsisten, kawan-kawan yanh memahami bahwa sebelas rakaat pada hadist diatas maksudnya adalah 8 rakaat tarawih dan 3 witir, seharusnya mereka melakukan shalat tarawih dan witir sepanjang tahun. Entah dasar apa yang mereka pakai untuk memenggal hadist tersebut pada bulan ramadhan saja.

 *KESIMPULAN


Setidaknya ada empat kesimpulan yang dapat kita tarik dari pembahasan 
ini, yaitu: 
1. Menghidupkan malam-malam bulan Ramadhan dengan ibadah adalah sunnah 
muakkadah, sebab Nabi Muhammad SAW sangatlah menganjurkan hal 
tersebut, sehingga beliau bersabda: "(Ramadhan) adalah bulan yang 
diwajibkan berpuasa oleh Allah Subhanahu wa ta'ala, dan akuh sunahkan 
shalat di malam harinya, siapa yang berpuasa di siang harinya dan 
shalat di malam harinya (tarawih) dengan penuh keimanan dan 
pengharapan kepada Allah, akan keluar dari bulan Ramadhan seperti bayi 
yang baru dilahirkan (tanpa dosa)". 
2. Tarawih berjamaah sunnah muakkad, sebab pernah dikerjakan 
Rasulullah Saw. pada beberapa malam di bulan Ramadhan, juga 
sebagaimana yang dilakukan para sahabat setelahnya. 
3. Jumlah rakaat tarawih 20 rakaat, sebagaimana Ijma para sahabat dan 
ulama, merupakan sunnah juga, sebagaimana sabda Rasulullah Saw., 
"Kerjakan atas kalian akan sunnah-sunnahku dan sunnah-sunnah 
Khulafaur-Rasyidin setelahku". 
4. Shalat tarawih dikerjakan setelah mengerjakan shalat Isya. tidak 
sah bila dikerjakan sebelum menyelesaikan shalat Isya. 

RENUNGAN 


       Perlu diingat, sebagaimana dijelaskan sebelumnya, bahwa perbedaan ini hanyalah berkisar seputar mana yang lebih afdhal? Jadi,tidak selayaknya kelompok yang lebih memilih melaksanakan shalat tarawih 20 rakaat melecehkan kelompok lain yang lebih memilih 8 rakaat. Begitu pula sebaliknya. Apalagi sampai mengkafirkan. Sungguh sangat disesalkan apalagi di bulan suci yang agung bulan Ramadhan. Seorang ulama besar kota jakarta Al Muhaddits Al Habib Salim bin Jindan pernah ditanya tentang jumlah rakaat Tarawih,lalu beliau menjawab dengan tegas : "Silahkan jika ingin shalat 20 rakaat. Dan silahkan jika anda ingin shalat 8 rakaat. Dan silahkan jika anda tidak ingin melaksanakan sama sekali, karena tarawih adalah ibadah bukan wajib. Namun anda sangat dilarang untuk berkelahi, bertikai, bermusuhan dan mendengki saling membenci. Inilah yang diharamkan oleh Allah yang lebih harus kita perhatikan."
        Sungguh, Taufiq hanyalah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, yang semoga 
di berikan pada kita semua. Amin. 
Kritik dan saran anda sangat kami harapkan, dapat dikirimkan ke alamat 
redaksi BULETIN ALMUHAJIR, Yayasan Al-Fachriyah Al-Habib Novel bin 
Salim bin Jindan, Jl. Prof. Dr. Hamka, Gg. Habib Novel, Larangan 
Selatan Kota Tangerang 15154 Indonesia Telp.(062)(021) 732-6416 
Fax.(062)(021) 732-6999 Hp. 628121018257 
Washallallaahu Alaa Sayyidina Muhammadin Wa Alaa Alihi Wa Shahbihi 
Wattaabi-iina Lahum Bi'ihsaanin Ilaa Yaumiddiini Walhamdulillahi 
Rabbil Aalamiin. 
Huwallaahu A'lam Bisawab 
Wassalamu'alaikum wr.wb.

dikutip dari buletin Al Muhajir No.01/08/1433-19  Juli  2012



Jumat, 06 Juli 2012

Cinta Bisu

Ukhti...

Cintaku bukan diatas lisan, maka tak harus aku ucapkan..
Cintaku bukan pula dimataku, maka tak harus aku menatapmu..
Cintaku bukan pula pada jemariku, maka tak perlu kusentuh dirimu...




" Duhai wanita yg kucintai,
kudengar gemercik hatimu bertanya. "maka dg apa engkau mencintaiku ?"
aku mencintaimu dg kebenaran..
Aku mencintaimu dg memuliakanmu..
Aku mencintaimu dg menjaga kehormatanmu...

Aku tak peduli mereka berkata apa atas kebisuan cintaku..
Tapi aku tetap yakin inilah yg terbaik..
Aku akan tetap rahasiakan rasa hatiku...

Percayalah..
Dibalik cinta diamku terdapat bukti kesungguhanku..
Dibalik cinta diamku, aku selalu menjanjikan kesetiaan..
Dan sudah kubuktikan walau cinta belum ku ucapkan..
Dan tentu engkau tahu tentang hal itu..

Biarlah mereka bermadu kasih diluar janji suci dg kehinaan dan menyia2kan masa mudanya..
Dan penyesalan diakhir cerita..

Ukhti...
aku ingin kita mengukir kisah cinta dan bermadu kasih dibawah janji suci yg diridhai allah...
Mengukir kisah yg manis saat ini. Guna kelak bila kita punya anak kisahku dan kisahmu menjadi dongeng sebelum tidur bagi anak kita...

Ukhti..
Bisuku dalam cinta, diamku, tunduknya pandanganku, maluku. Itu adalah bukti cintaku padamu.
Dan itu yg kuyakini benar.
Andai kita tidak dipertemukan didunia, maka aku akan menunggumu di syurga-Nya..
Insyaallah.

From: 
https://www.facebook.com/rh.gomix

Jumat, 08 Juni 2012

Pendapat Para Imam Mengenai Sampainya Pahala Bacaan Qur’an Kepada Mayyit


Syarah Shohih Muslim lil Imam Nawawi, penjelasan hadits no 1672
وحدثنا محمد بن عبد الله بن نمير حدثنا محمد بن بشر حدثنا هشام عن أبيه عن عائشة أن رجلا أتى النبي صلى الله عليه وسلم فقال يارسول الله إن أمي افتلتت نفسها ولم توص و أظنها لو تكلمت تصدقت افلها أجر إن تصدقت عنها؟ قال : نعم .
قال النواوي : وفى هذالحديث أن الصدقة عن الميت تنفع الميت ويصله ثوابها وهو على كذالك باجماع العلماء وكذا أجمعوا على وصول الدعاء و قضاء الدين الواردة فى الجميع و يصح الحج عن الميت اذا كان حج الاسلام و كذا اذا وصى بحج التطوع على الاصح عندنا و اختلف العلماء فى الصوم اذا مات وعليه صوم فالراجح جوازه عنه للاحاديث الصحيحة فيه و المشهور فى مذهبنا أن قراءة القرأن لا يصله ثوابها و قال جماعة من أصحابنا يصله ثوابها وبه قال أحمد بن حنبل و أما الصلاة وسائر الطاعات فلا تصله عندنا ولا عند الجمهور وقال أحمد يصله ثواب الجميع كالحج

dari A’isyah, bahwasanya ada seorang lelaki mendatangi Nabi S.A.W dan berkata, Ya Rasulallah, sesungguhnya ibuku telah mati, dan dia tidak memberikan wasiyat, dan aku menyangkanya, apabila dia berbicara dia akan bersedekah, apakah dia akan mendapakat pahala bila aku bersedekah atasnya? Nabi menjawab : Na’am (iya).

Syarah haditsnya : Imam Nawawi berkata : dan di dalam hadits ini, bahwasanya bersedekah atas nama mayit ini bisa memberi manfaat kepada mayit dan pahala sedekahnya bisa sampai padanya, dan demikianlah sesuai dengan kesepakatan para ulama, dan juga ulama bersepakat atas sampainya doa, membayar hutang yang telah terwarid di dalam kesemuanya. Dan sah juga menghajikan haji atas mayit apabila hajinya itu haji islam dan begitu juga sah apabila mayit mewasiyatkan agar dihajikan dengan haji sunnah, ini menurut pendapat yang lebih shah menurut kami. Dan ulama berbeda pendapat di dalam masalah puasa, apabila seseorang mati dan dia masih mempunyai tanggungan puasa, maka pendapat yang rojih (unggul) itu bolehnya berpuasa atas nama mayit karena adanya hadits-hadits yang shohih, dan yang masyhub di madzhab kami bahwa bacaan alquran tidak sampai pahalanya kepada mayit, dan berkata sekelompok ashab kami bahwa pahala bacaan alquran bisa sampai kepada mayit, dan dengan pendapat sampainya pahala bacaan alquran, imam Ahmad bin Hanbal telah berpendapat. Adapun sholat dan semua bentuk amal keta’atan maka menurut pendapat kami dan pendapat jumhur ulama pahalanya tidak sampai kepada mayyit, dan imam Ahmad berkata, pahala semua bentuk keta’atan bisa sampai kepada mayyit sebagaimana pahala haji.

Hujjah 2
قال شيخ الاسلام الامام زكريا الانصاري : إن مشهور المذهب أي في تلاوة القرأن محمول على ما إذا قرأ لابحضرة الميت ولم ينو الثواب له أو نواه ولم يدع (حكم الشر يعة الاسلامية في مأتم الاربعين ص ٤٣)

syaikhul islam Imam Zakariya Al Anshori : Sesungguhnya pendapat masyhur madzhab (Asyafi’i) di dalam masalah bacan alqur’an itu di kondisikan apabila membacanya itu tidak di hadapan mayit (kuburnya) dan tidak niat memberikan pahala bacaan alquran itu kepada mayit atau berniat memberikan pahala bacaan tetapi tidak mendoakan (Hukmussyari’ah al islamiyyah fi ma’tamil arba’in hal 43).
والقول المذكور مبني على عمل الامام الشافعي فإنه كان يزور قبر الامام الليث بن سعد ثم يتلو الاذكار والقران الكريم : وقد تواتر أن الشافعي زار الليث بن سعد و أثنى وقرأ عنده ختمة و قال أرجو أن تدوم فكان الامر كذالك (الذخيرة الثمنية ص ٦٤

perkataan tersebut (Pendapatnya Imam Zakaria Al Anshori, itu di dasarkan atas perilaku Imam Syafi’i, bahwasanya Imam Syafi’i menziarahi Makam Imam Allayts bin Sa’ad kemudian melantunkan dzikir-dzikir dan Alqur’an, dan sungguh telah berkali-kali, bahwasanya Imam Syafii menziarahi Allayts bin Sa’ad, memujinya dan membaca (alquran) dengan sekali khataman, dan beliau berkata : Aku berharap ini di langgengkan, dan perkara itu demikian adanya (adzakhiroh atsamaniyyah hal 64)
وفى مناسبة أخرى قال الامام الشافعي : ويستحب أن يقرأ عنده شيئ من القرأن ، وإن ختموا القرأن كله كان حسنا (دليل الفالحين ج ٦ ص ١٠٣)

di kesempatan lain, Imam Syafi’i berkata : dan di anjurkan di sisinya (qubur) di bacakan bacaan dari Alquran, maka apabila mereka mengkhatamkan alquran semuanya maka hal itu lebih bagus (dalilul falihin juz 6 hal 103)

Hujjah 3
قال الامام النواوي : فالاختيار أن يقول القارئ بعد فرغه : اللهم اوصل ثواب ماقرأته إلى فلان (الأذكار ص ١٥٦)

berkata Imam Annawawi : Maka pendapat yang di pilih, orang yang membaca Alquran setelah selesai membacanya dia berdoa : Ya Allah sampaikanlah pahala dari apa-apa yang ku baca kepada si fulan (Al Adzkar hal 156)
tambahan : قال الشوكاني : وقال في شرح الكنز إن الأنسان أن يجعل ثواب عمله لغيره صلاة كان او صوما او حجا او صدقة اوقرأة قرأن او غير ذلك من جميع أنواع البر،ويصل ذلك إلى الميت و ينفعه عند أهل السنة
. نيل الاوطار ٤/١٤٢

Imam Asyaukani berkata menuqil dari Syrah kitab alkanzu : bahwasanya manusia itu bisa menjadikan pahala amalnya itu untuk orang lain, baik berupa sholat, puasa, haji, sodakoh atau bacaan alqur’an atau selain dari itu semua yang berupa berbagai macam amal kebaikan, dan pahalanya itu semua bisa sampai kepada mayit dan bisa bermanfaat bagi mayit, demikian ini menurut ahlissunnah (naylul author juz 4 hal 142)

berbagai riwayat diatas, baik dari Imam Ahmad bin Hanbal maupun Imam Syafi’i membuktikan bahwasanya qiro’ah bacaan alquran untuk mayyit bukanlah amal yang sia-sia, dan begitulah pendapat Ahlissunnah, lalu masih pantas mengaku ahlissunnah kah orang-orang yang mengingkarinya?


Tahlil dan Haul


Sebagai orang yang semenjak kecil hidup dalam lingkungan Nahdlatul Ulama, saya sudah terbiasa mengikuti kegiatan ala NU. Salah satunya adalah kegiatan tahlil yang mana kegiatan ini diselenggarakan sebagai wasilah untuk mendoakan orang yang telah meninggal dunia.


Rangkaian bacaan tahlil ini sangat bagus sekali, sebab yang dibaca adalah kalimah-kalimah thoyibah dan ayat-ayat suci al-Quran. Hanya saja dalam teknis pelaksanaanya biasanya di desa-desa pada hari-hari tertentu. Sebagai contoh: umpamanya ada orang meninggal dunia kemudian dibacakan tahlil sampai tujuh hari terus disusul hari keempat puluh dan terakhir mendak pindho (nglepas) setelah waktu dua tahun.

Yang ingin saya tanyakan:

1. Apakah hal tersebut memang ada dasar hukumnya dari agama Islam (al Quran-Hadist). Karena ada yang berkomentar bahwa itu adalah merupakan sinkretisme antara ajaran Islam dan non-Islam.
2. Bagaimanakah hukumnya bertawasul dalam berdoa dengan orang-orang yang telah wafat yang notabenenya mereka kita yakini shalih.

Jawaban:

1. Dasar hukum yang menerangkan bahwa pahala dari bacaan yang dilakukan oleh keluarga mayit atau orang lain itu dapat sampai kepada si mayit yang dikirimi pahala dari bacaan tersebut adalah banyak sekali. Antara lain hadist yang dikemukakan oleh Dr. Ahmad as-Syarbashi, guru besar pada Universitas al-Azhar, dalam kitabnya, Yas aluunaka fid Diini wal Hayaah juz 1 halaman 442, sebagai berikut:

وَقَدِ اسْتَدَلَّ الفُقَهَاءُ عَلَى هَذَا بِأَنَّ أَحَدَ الصَّحَابَةِ سَأَلَ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّم فَقَالَ لَهُ: يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّا نَتَصَدَّقُ عَنْ مَوتَانَا وَنُحَجُّ عَنْهُمْ وَنَدعُو لَهُمْ هَلْْ يَصِلُ ذَلِكَ إِلَيْهِمْ؟ قَالَ: نَعَمْ إِنَّهُ لَيَصِلُ إِلَيْهِمْ وَإِنَّهُمْ لَيَفْرَحُوْنَ بِهِ كَمَا يَفْرَحُ اَحَدُكُمء بِالطَّبَقِ إِذَا أُهْدِيَ إِلَيْهِ!

Sungguh para ahli fiqh telah mengambil dalil atas kiriman pahala ibadah itu dapat sampai kepada orang yang sudah meninggal dunia, dengan hadist bahwa sesungguhnya ada salah seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah saw, seraya berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami bersedekah untuk keluarga kami yang sudah mati, kami melakukan haji untuk mereka dan kami berdoa bagi mereka; apakah hal tersebut pahalanya dapat sampai kepada mereka? Rasulullah bersabda: Ya! Sungguh pahala dari ibadah itu benar-benar akan sampai kepada mereka dan sesungguhnya mereka itu benar-benar bergembira dengan kiriman pahala tersebut, sebagaimana salah seorang dari kamu sekalian bergembira dengan hadiah apabila hadiah tersebut dikirimkan kepadanya!

Hanya saja dalam kitab Fatawa al-Kubra juz 2 halaman 7 diterangkan bahwa menempatkan selamatan mayat para hari ke-3 dan seterusnya, hukumnya adalah bid’ah yang makruh. Kecuali jika selamatan tersebut dilakukan dengan memaksakan diri (takalluf) sampai berhutang atau mempergunakan harta warisan anak yatim atau lainnya yang dilarang agama, maka hukumnya haram.

Adapun orang yang memberi komentar bahwa hal tersebut adalah sinkretisme antara ajaran agama Islam dengan non-Islam, maka sebenarnya orang tersebut tidak memahami sistem dakwah yang dilakukkan oleh Rasulullah saw, yang hanya memberikan bimbingan dan pengarahan terhadap kebudayaan dari bangsa-bangsa yang memeluk agama Islam yang bertentangan dengan pokok-pokok ajaran Islam. Sehingga tidak lagi bertentangan dengan pokok-pokok ajaran agama Islam. Sehingga karenanya, maka komentar tersebut tidak perlu diperhatikan.
2. Hukumnya boleh, sebab mukjizat dari para nabi, karomah dari para wali dan maunah dari para ulama shaleh itu tidak terputus dengan kematian mereka. Dalam kitab Syawahidul Haq, karangan Syeikh Yusuf Ibn Ismail an-Nabhani, cetakan Dinamika Berkah Utama Jakarta, tanpa tahun, halaman 118 disebutkan sebagai berikut:

وَيَجُوزُ التَّوَسُّلُ بِهِمْ إلَى اللهِ تَعَالَى ، وَالإِسْتِغَاثَةُ بِالأنْبِيَاءِ وَالمُرْسَلِيْنَ وَالعُلَمَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ بَعْدَ مَوتِهِمْ لأَنَّ مُعْجِزَةَ الأَنْبِيَاءِ وَكَرَمَاتِ الأَولِيَاءِ لاَتَنْقَطِعُ بِالمَوتِ.

Boleh bertawassul dengan mereka (para nabi dan wali) untuk memohon kepada Allah taala dan boleh meminta pertolongan dengan perantara para Nabi, Rasul, para ulama dan orang-orang yang shalih setelah mereka wafat, karena mukjizat para Nabi dan karomah para wali itu tidaklah terputus sebab kematian.

Merayakan Maulid Nabi SAW



Memang Rasulullah SAW tidak pernah melakukan seremoni peringatan hari lahirnya. Kita belum pernah menjumpai suatu hadits/nash yang menerangkan bahwa pada setiap tanggal 12 Rabi’ul Awwal (sebagian ahli sejarah mengatakan 9 Rabiul Awwal), Rasulullah SAW mengadakan upacara peringatan hari kelahirannya. Bahkan ketika beliau sudah wafat, kita belum pernah mendapati para shahabat r.a. melakukannya. Tidak juga para tabi`in dan tabi`it tabi`in.

Menurut Imam As-Suyuthi, tercatat sebagai raja pertama yang memperingati hari kelahiran Rasulullah saw ini dengan perayaan yang meriah luar biasa adalah Raja Al-Mudhaffar Abu Sa`id Kukburi ibn Zainuddin Ali bin Baktakin (l. 549 H. - w.630 H.). Tidak kurang dari 300.000 dinar beliau keluarkan dengan ikhlas untuk bersedekah pada hari peringatan maulid ini. Intinya menghimpun semangat juang dengan membacakan syi’ir dan karya sastra yang menceritakan kisah kelahiran Rasulullah SAW.

Di antara karya yang paling terkenal adalah karya Syeikh Al-Barzanji yang menampilkan riwayat kelahiran Nabi SAW dalam bentuk natsar (prosa) dan nazham (puisi). Saking populernya, sehingga karya seni Barzanji ini hingga hari ini masih sering kita dengar dibacakan dalam seremoni peringatan maulid Nabi SAW.

Maka sejak itu ada tradisi memperingati hari kelahiran Nabi SAW di banyak negeri Islam. Inti acaranya sebenarnya lebih kepada pembacaan sajak dan syi`ir peristiwa kelahiran Rasulullah SAW untuk menghidupkan semangat juang dan persatuan umat Islam dalam menghadapi gempuran musuh. Lalu bentuk acaranya semakin berkembang dan bervariasi.

Di Indonesia, terutama di pesantren, para kyai dulunya hanya membacakan syi’ir dan sajak-sajak itu, tanpa diisi dengan ceramah. Namun kemudian ada muncul ide untuk memanfaatkan momentum tradisi maulid Nabi SAW yang sudah melekat di masyarakat ini sebagai media dakwah dan pengajaran Islam. Akhirnya ceramah maulid menjadi salah satu inti acara yang harus ada, demikian juga atraksi murid pesantren. Bahkan sebagian organisasi Islam telah mencoba memanfaatkan momentum itu tidak sebatas seremoni dan haflah belaka, tetapi juga untuk melakukan amal-amal kebajikan seperti bakti sosial, santunan kepada fakir miskin, pameran produk Islam, pentas seni dan kegiatan lain yang lebih menyentuh persoalan masyarakat.

Kembali kepada hukum merayakan maulid Nabi SAW, apakah termasuk bid`ah atau bukan?

Memang secara umum para ulama salaf menganggap perbuatan ini termasuk bid`ah. Karena tidak pernah diperintahkan oleh Rasulullah saw dan tidak pernah dicontohkan oleh para shahabat seperti perayaan tetapi termasuk bid’ah hasanah (sesuatu yang baik), Seperti Rasulullah SAW merayakan kelahiran dan penerimaan wahyunya dengan cara berpuasa setiap hari kelahirannya, yaitu setia hari Senin Nabi SAW berpuasa untuk mensyukuri kelahiran dan awal penerimaan wahyunya.

عَنْ أَبِيْ قَتَادَةَ الأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ الْإِثْنَيْنِ فَقَالَ” : فِيْهِ وُلِدْتُ وَفِيْهِ أُنْزِلَ عَلَيَّ . رواه مسلم

“Dari Abi Qotadah al-Anshori RA sesungguhnya Rasulullah SAW pernah ditanya mengenai puasa hari senin. Rasulullah SAW menjawab: Pada hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku.” (H.R. Muslim)

Kita dianjurkan untuk bergembira atas rahmat dan karunia Allah SWT kepada kita. Termasuk kelahiran Nabi Muhammad SAW yang membawa rahmat kepada alam semesta. Allah SWT berfirman:

قُلْ بِفَضْلِ اللّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُواْ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ

“Katakanlah: ‘Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.’ ” (QS.Yunus:58).

Ada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari. Hadits itu menerangkan bahwa pada setiap hari senin, Abu Lahab diringankan siksanya di Neraka dibandingkan dengan hari-hari lainnya. Hal itu dikarenakan bahwa saat Rasulullah saw lahir, dia sangat gembira menyambut kelahirannya sampai-sampai dia merasa perlu membebaskan (memerdekakan) budaknya yang bernama Tsuwaibatuh Al-Aslamiyah.

Jika Abu Lahab yang non-muslim dan Al-Qur’an jelas mencelanya, diringankan siksanya lantaran ungkapan kegembiraan atas kelahiran Rasulullah SAW, maka bagaimana dengan orang yang beragama Islam yang gembira dengan kelahiran Rasulullah SAW?

HM Cholil Nafis MA

Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masa’il (LBM) PBNU

Rabu, 06 Juni 2012

Renungan siang, Jangan simpan kentang busuk,


Sumber dari temen fb : Ahmad Jammal

simak yah akhi ukhty fillah ....

Pada suatu hari di sebuah sekolah dasar, seorang guru mengadakan permainan dengan para muridnya. Saat itu, semua murid telah membawa kantong plastik transparan beserta beberapa kentang kecil. Kemudian ibu guru berkata
Anak-anak, apakah ada di antara kalian yang mempunyai rasa tidak senang atau benci kepada yang lain ?


Spontan anak-anak itu menjawab : Ada, Buuu... !!!


Nah, kalau begitu tuliskanlah huruf atau kode yang menunjukkan orang tersebut di kentang yang kalian bawa. Kalau ada yang punya rasa tidak senang kepada lebih dari satu orang, berarti kentangnya harus sebanyak orangnya yah ...


Kemudian, masing masing anak menandai kentangnya sesuai dengan jumlah orang yang tidak disenangi. Ada anak yang menuliskannya pada satu kentang, dua kentang atau bahkan lebih. Lalu ibu guru menjelaskan
Aturan permainannya adalah seperti ini. Kalian harus membawa kentang itu di dalam kantong plastik selama satu minggu.Tidak berat kan ? tanya bu guru. Anak-anak itu menggelengkan kepalanya


Kemudian, selama satu minggu di sekolah, mereka semua membawa kentangnya kemana-mana. Baik saat makan di kantin, pergi ke toilet, main di lapangan, atau di kegiatan lainnya. Hari pertama tidak ada masalah karena murid-murid menganggapnya tugas yang mudah. Akan tetapi setelah beberapa hari, kentang yang mereka bawa mulai berubah warna menjadi hitam dan mulai membusuk. Aromanya sangat tidak enak. Anak-anak yang membawa lebih dari satu kentang mulai merasakan beratnya tugas ini


Setelah satu minggu, ibu guru membahas tugas ini di kelas bersama para muridnya


Bu guru, rasanya tidak enak sekali membawa kentang busuk kemana-mana. Saya jadi tidak enak makan, kata seorang murid
Murid-murid yang lain mengiyakan dan bergantian curhat kepada ibu guru, tentang betapa tidak enaknya membawa kentang busuk ke mana-mana

Kemudian sang guru menjelaskan arti permainan itu :
Anak anak, kentang itu ibarat kebencian atau rasa tidak suka yang kita pendam terus terhadap seseorang, yang terus kita bawa ke mana-mana. Sangat tidak nyaman kan ? Karena itu, jangan menyimpan dendam atas kesalahan yg dilakukan oleh teman atau orang lain kepada kita. Semakin lama kita simpan dalam hati, maka kita akan semakin merusakmental dan jiwa, sama seperti racun yang ada dalam kentang busuk ini. Apakah kalian memahami penjelasan ini ?


Paham, Bu... !!! jawab mereka serempak


akhi ukhty fillah ...
Kesalahan orang kepada kita, apapun bentuknya (baik disengaja atau tidak disengaja), yang pasti kalau kita ingat terus, apalagi timbul dendam dan berusaha membalas dengan lebih kejam lagi, maka sepanjang hidup justru kita akan menderita. Sebaliknya kalau kita yang melakukan kesalahan, baik itu disengaja atau tidak, maka percepat minta maaf atas kesalahan yang kita lakukan ...

Selasa, 05 Juni 2012

Movin On - SPYAIR Lyric


Dare datte kizu no hitotsu ya futatsu wo kakushimotteru tada iwanai dake de
Machigai ka douka nante jibun de yatte minakya wakan nai
Tachidomaru koto yori ibushi hou ga kowai

Saa ikou, buttobashite
Modorenai toki wo orera wa ikiteku wake janai
Mou ikou, bukkowashite
Sono doa no saki ni kitto aru nda yo kimi ga susumu michi ga
Namida no kazu dake waraeru sa

Nani wo shinjireba ii ka nante sa fumidashite kara hajimete wakaru nda
Machigai ka douka nante jibun de yatte minakya wakan nai
Tachidomaru koto sae muda ni omoe nai nda

Saa ikou, buttobashite
Modorenai toki wo orera wa ikiteku wake janai
Mou ikou, bukkowashitai
Kurushimi no saki ni kitto aru nda yo kimi ga waraeru hi ga
Gamushara ni ima wa hashireba ii

Saa ikou, buttobashite
Modorenai hibi ni orera wa ikiteru wake janai
Mou ikou, bukkowashitai
Sono doa no saki ni kitto aru nda yo ima yori subarashii

Senin, 04 Juni 2012

“MEMBELAH ANGKASA DI MALAM NAN MULIA”


       Di kutip dari: kitab ‘Zahrul Basim’ karya Habib Usman bin Abdullah bin Yahya Al-Batawi


Habib Usman bin Abdullah bin Yahya Al-Batawi 
(MUFTI BETAWI YANG BERPENAMPILAN PERLENTE)

Sekitar satu tahun sebelum hijrahnya Rasulullah SAW ke Madinah, Tepatnya pada malm tanggal 27 Rajab, turunlah Malaikat Jibril dan Malaikat Mikail diiringi sejumlah malaikat lainnya. Mereka mendatangi Rasulullah di rumahnya di kota Mekah. setelah bertemu Rasullullah SAW Jibril segera mengajaknya keluar rumah dan pergi ke Masjidil Haram.
          Masjidil Haram menjadi saksi di malam yang hening itu, kala dada Rasulullah dibelah Malaikat Jibril. Kuasa Allah membuat apa yang dilakukan Jibril tak terasa sakit sedikitpun bagi Rasulullah SAW. Setelah itu Malaikat Mikail mengambil air ZAmzam, yang kemudian digunakan Jibril AS untuk membasuh hati Rasululla SAW. Dengan air suci itu Jibril AS membasuh hati Rasulullah SAW sebanyak tiga kali.
          Sesungguhnya apa yang dilakukan oleh malaikat Jibril AS bukanlah untuk mencuci kotoran yang ada di dalam hati Rasululla SAW, karena hati Rasulullah SAW adalah hati yang suci dan tak terdapat noda sedikitpun padanya. Basuhan Jibril AS pada hati Rasulullah SAW semata untuk memenuhi hati Beliau dengan iman yang sempurna dan mengisinya dengan samudra ilmu yang tiada dimiliki oleh makhluk apapun.
          Setelah selesai membasuh hati suci nan mulia itu, Jibril As memberikan tanda khatamun nubuwahdi antara dua sisi pundak Rasulullah SAW, sebagai bertanda bahwasannya manusia Agung bernama Muhammad ibn Abdullah ini adalah penutup segala nabi dan Rasul yang diutus Allah SWT diatas muka bumi ini. Sungguh, tak akan ada lagi kenabian dan kerasulan setelah nabi Muhammad SAW.
          Kemudian Jibril AS memegang tangan Rasulullah SAW dan menuntunnya berjalan menuju sumur Zamzam. Saat itu, Jibril AS mencampurkan air Zamzam dengan air telaga Kautsar yang ia bawa dari surga malam itu. Kemudian Jibril AS nenyuruh Rasulullah SAW agar berwudlu dengan air campuran dua air mulia tersebut.

“ kemana kita akan pergi?”
          Sesaat kemudian jibril AS berkata, “Wahai Muhammad, marilah kita pergi!” Maka Rasulullah SAW bertanya, “ Kemana kita akan pergi?”
          “kepada Tuhan yang memberi karunia kepadamu dimalam ini dengan segala kemuliaan dan kasih sayang,” jawab Jibril AS.
          Jibril AS memegang kembali tangan Rasulullah SAW dan menuntunnya keluar dari Masjidil Haram.
          Saat itu, diluar masjid telah tersedia suatu kendaraan yang sengaja di bawa Jibril AS secara khusus dari surga. ‘Buraq’ namanya. Terlalu elok rupanya. Tubuhnya sebesar keledai lebih sedikit, dengan wajahnya seperti manusia. Pipi dan bulu lehernya seperti pipi dan bulu leher kuda, sementara kakinya seperti kaki unta, tapaknya, seperti tapak sapi, dan ekornya seperti ekor unta.

          Buraq bagaikan merah delima, yang bila dilihat dari belakang bagai mutiara, dengan segala pakaiannya yang berasal dari surga. Kedua sayapnya berkepak terlalu hebat dan kedua telinganya terus bergerak-gerak.
          Jibril mengatakan, “Wahai Muhammad, naikilah kendaraan ini!”
          Sesaat Jibril mengatakn hal iti, Buraq tampak memberontak. Jibril memegang Buraq seraya mengatakan kepadanya, “Apakah kau tidak mengetahui siapa gerangan manusia yang hendak menunggangimu? Tidakkah kau malu kepadanya? Demi Allah, Yang Maha Besar, tidak ada makhluk yang lebih mulia dari manusia ini.”
          Tak pelak, buraq pun merendahkan dirinya ke bumi. Tampak ia berpeluh keringat karena teramat malunya kepada Rasulullah SAW akan sikapnya tadi.
Rasulullah SAW kemudian menungganginya, dengan Jibril AS disisi kanannya yang memegang pelana Buraq itu dan Mikail AS disisi kirinya ikut memegang tali kekangnya.
          Bersama Rasulullah AS, Buraq kemudian bergerak begitu cepat dan tangkas. Ia mengepakkan kedua sayapnya begitu hebat, hingga sekali langkah sejauh mata memandang.
          Tak seberapa lama, sampailah mereka pada suatu tanah yang banyak dihiasi pohon kurma dengan buahnya yang lebat. Jibril AS menghentikan langkah Buraq. Ia mengatakn kepada Rasulullah, “Wahai Muhammad, turunlah engkau dan sholatlah disini sebanyak dua rekaat. Negeri nin adalah negeri Madinah. Suatu saat kelak, negeri ini akan menjadi tempatmu berhijrah dari kota Mekkah. Di negeri ini nantinya akan berdiri masjidmu, dan di negeri ini pula terletak kuburmu kelak.”
          Rasulullah SAW kemudian turun dari Buraq dan shalat di tempat yang di tunjukan Jibril AS.,
          Usai shalat, Rasulullah SAW menaiki Burq dan melanjutkan perjalanan kembali hingga sampai di Bukit Thursina. Di bukit ini Jibril AS kembali menyuruh Rasulullah SAW turun untuk menunaikan shalat sebanyak dua rekaat. Tempat itu adaplah tempat nabi Musa AS berkata-kata kepada Allah SWT.
          Kemudian perjalanan dilanjutkan kembali, hingga sampai di suatu tempat yaitu Baitullahm. Baitullahm adalah tempat dilahirkannya Nabi Isa AS. Di tempat ini kembali jibril menyuruh Rasulullah SAW untuk shalat sebanyah dua rekaat.

Sejumlah rintangan
          Setelah itu, kembali mereka melanjutkan perjalanan agung itu. Di tengah perjalanan datanglah sejumlah rintangan kepada Rasulullah SAW. Ada suara dating dari arah sebelah kanan Rasulullah SAW dan memanggil-manggilnya sebanyak tiga kali,”Wahai Muhammad, perlahan sedikit!”

Selasa, 22 Mei 2012

SPYAIR

SPYAIR adalah band rock asal Jepang beranggotakan 5 orang yang aktif sebagai band indie di Nagoya sejak 2005 . Mereka baru saja masuk major label bulan Agustus 2010 dibawah Sony Music Jepang.
Yang sering-sering nonton anime, ato otaku sejati pastinya tahu dong sama nih band. Spyair bisa dibilang  mampu membuktikan eksistensinya di tengah hiruk pikuk band Jepang yang penuh gaya dan skill mumpuni . Bagaimana tidak? Spyair berhasil mengirimkan lagunya sebagai delegasi untuk ending anime. Semisal Bleach, Gintama, dan yang baru akhir-akhir ini Gundam AGE

Spyair sendiri merupakan band yang bergenre Pop Rock ala Jepang (meski condong ke rock). Suara Ike sang vokalisnya sendiri begitu khas, serak-serak basah tapi tetap mantap di nada-nada tinggi. Masalah teriak-teriak.. itu urusan kecil bagi sang vokalis. Drum-nya Kenta powerful banget.. Momiken si Bassis yang entah terobsesi sama Zoro (wkwkwk.....liat aja noh fotonya)   Uz gitarisnya bener-bener ngeluarin jiwa rocknya banget. Kedengaran dari lagu-lagunya. Dan ada juga Enzel yang berperan sebagai DJ. Sang DJ ini ga kyk DJ lain yg cuman diem tubuh gerak tangan. Gerak semua berooo, keren dah ^^


Members:

(Klik untuk memperbesar)

- IKE (Vocal)











- KENTA (Drum)











- OMIKEN (Bass)











- UZ (Guitar/Programming)












- ENZEL☆(DJ)











Official website: http://www.spyair.net/

Berikut ini beberapa lagunya, tiga lagu yang paling saya suka \(ˆ⌣ˆ)/
Link Download
SPYAIR - My World.mp3 (Ed. Gundam AGE)
SPYAIR - Samurai Heart.mp3 (Ed. Gintama)
SPYAIR - Last Moment.mp3 (Ost. Bleach)

Please Enloy It :D

Lyric nano.RIPE - Esoragoto (OP.Sankarea)


    Kalo animenya sih gambarnya suka tapi karena cerita sudah keduluan ama komik n ane dah baca komiknya, jadi kurang greget buat download next episode coz dah bakal tahu ceritanya (¯―¯٥) . Demo, karena aniki Harry (kakak kelas sebelah kamar kost) suka, jadi ya selalu download kalo dah keluar episode barunya.

    Nah, yang ane juga suka tu openingnya, suaranya unik n bagus .Dinyanyiin ama nano.RIPE dengan judul esoragoto .Kalo mau denger, pada playlist sebelah kanan ada kok lagunya .Berikut liriknya

絵空事
作詞:きみコ
作曲:きみコ
編曲:nano.RIPE

眠れない夜に聞いた物語が絵空事だとしたら

永遠を知るより快楽を求めて今を悔やんでしまうのは
ココロの深くに棲みついた影から逃げるためだとしたら

それでもあたしはあたしを愛していられるなら

半分に割れた太陽が朝を連れてきて 闇に慣れた神経をじわり刺激する
置き忘れた脳内はあえてそのままで シナリオの消えた物語だ

自由に自由に舵を取って もっと高くへ舞い上がって

決め付けた答えの裏側で泣いてるあの子の声は聞こえない
感情なんてだれかの錆びた物差しで測るものではないだろう

だれのためじゃなくあたしはあたしが 今を笑うために傷を隠してる
少し枯れた声で絵空事を歌う 今ここにあるものがすべてだ

半分に割れた太陽でまた今日が始まる 物語を続きはこの手の中
愛されることが結末じゃないから 満たされるだけじゃ足りないでしょう

自由に自由に舵を取って もっと遠くへ鳥になって
自由に自由に舵を取って もっと高くへ星になって


Esoragoto
Lyrics: Kimiko
Composition: Kimiko
Arrangement: nano.RIPE

Nemurenai yoru ni kiita monogatari ga esoragoto da to shitara

Eien wo shiru yori kairaku wo motomete ima wo kuyande shimau no wa
Kokoro no fukaku ni sumitsuita kage kara nigeru tame da to shitara

Sore demo atashi wa atashi wo aishite irareru nara

Hanbun ni wareta taiyou ga asa wo tsurete kite   yami ni nareta shinkei wo jiwari shigeki suru
Okiwasureta nounai wa aete sono mama de   shinario no kieta monogatari da

Jiyuu ni jiyuu ni kaji wo totte   motto takaku e maiagatte

Kimetsuketa kotae no uragawa de naiteru ano ko no koe wa kikoenai
Kanjou nante dareka no sabita monosashi de hakaru mono de wa nai darou

Dare no tame ja naku atashi wa atashi ga   ima wo warau tame ni kizu wo kakushiteru
Sukoshi kareta koe de esoragoto wo utau   ima koko ni aru mono ga subete da

Hanbun ni wareta taiyou de mata kyou ga hajimaru   monogatari no tsudzuki wa kono te no naka
Aisareru koto ga ketsumatsu ja nai kara   mitasareru dake ja tarinai deshou

Jiyuu ni jiyuu ni kaji wo totte   motto tooku e tori ni natte
Jiyuu ni jiyuu ni kaji wo totte   motto takaku e hoshi ni natte

for Translation

Senin, 21 Mei 2012

Bulan Rajab Tiba :D



Alhamdulillah, tak terasa kita besuk selasa, 22 mei 2012 telah masuk bulan Rajab, bulannya Allah swt.Ada yg mengatakan huruf Rajab,
-Ra':rahmat Allah
-Jim:jurmul abdi (dosa hamba)
-Ba':birrullah (kebaikan Allah).
Bahkan banyak ulama yang mengantisipasi sebagai awal persiapan bulan ramadlan.

Mungkin bisa digambarkan "Janganlah mengharap kebaikan lailatul qadar selain bulan ramadhan, janganlah mengharab kebaikan ramadhan bila engkau tak memulai dibulan rajab".
Mungkin inilah yang membuat kebanyakan ulama mulai menyongsong dengan memperhatikan dan memperbanyak amal mulai bulan rajab.

Kenapa dikatakan bulan rajab? Karna orang arab mengagungkan bulan ini (rajabtu as-syai'a, idza addzamtuhu). Diantara mengagungkannya adalah juru kunci ka'bah membukanya dibulan ini, tidak dibulan lain kecuali hari senin dan kamis.
Mereka berkata: Bulan (rajab) adalah bulannya Allah, dan rumah adalah rumahnya Allah, dan hamba adalah hambanya Allah. Maka seorang hamba tidak dicegah di baitullah (ka'bah) dalam syahrullah (rajab).

>Rasulullah berkata: "sungguh disurga ada sungai namanya rajab, lebih putih dari susu dan lebih manis dari madu. Barangsiapa puasa sehari dibulan rajab, maka Allah akan meminumkan darinya". (HR.Bukhari dan Muslim)

>Rasulullah berkata: "rajab adalah bulan Allah, dan sya'ban adalah bulanku, dan ramadhan adalah bulan umatku". (HR.Abu al-fath bin abi al-fawaris. Hadits mursalan/ jim-shad:4411).

>Rasulullah berkata: "puasa hari awal bulan rajab menjadi kafarat 3 tahun,hari kedua kafarat 2 tahun, hari ketiga kafarat 1 tahun. Kemudian tiap hari (kafarat) satu bulan". (HR.Abu muhammad al-khalal/ jim-shad:5051)

>Rasulullah berkata: "tiap manusia adalah orang yang lapar kelak dihari kiamat kecuali para nabi dan ahlinya, dan orang yang berpuasa dibulan rajab, sya'ban, dan ramadhan. Mereka orang-orang yang kenyang, tiada lapar dan haus baginya". (durrah:41)

>Nabi saw bersabda: "Zaman (masa) terus berjalan dari sejak awal penciptaan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan diantaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan yaitu Dzul Qa'dah, Dzul Hijjah dan al-Muharam serta Rajab yang berada antara Jumadil (akhir) dan Sya'ban. (HR.Bukhari)

>Rasulullah saw bersabda: "sungguh dalam bulan rajab ada malam yang pahala orang melakukan didalamnya seperti pahala orang berjihad fisabilillah, ketahuilah itu adalah malam 27". (at-tuhfah as-saniyah:296).

Semoga kita mampu diberi kekuatan untuk mencari ridla-Nya dengan melakukan hal-hal yang baik, dan diberi daya upaya agar dihindarkan melakukan hal yang dimurkai-Nya dengan meninggalkan yang tidak baik. Baraka wa ashlakallah

Habib Anis bin Alwi al-Habsyi


Habib Anis lahir di Garut Jawa Barat, Indonesia pada tanggal 5 Mei 1928. Ayah beliau adalah Habib Alwi. Sedangkan ibu beliau adalah syarifah Khadijah. Ketika beliau berumur 9 tahun, keluarga beliau pindah ke Solo. Setelah berpindah-pindah rumah di kota Solo, ayah beliau menetap di kampung Gurawan, Pasar Kliwon Solo.

Sejak kecil, Habib Anis dididik oleh ayah sendiri, juga bersekolah di madrasah Ar-Ribathah, yang juga berada di samping sekolahannya. Pada usia 22 tahun, beliau menikahi Syarifah Syifa binti Thaha Assagaf, setahun kemudian lahirlah Habib Ali.

Tepat pada tahun itu juga, beliau menggantikan peran ayah beliau, Habib Alwi yang meninggal di Palembang. Habib Ali bin Alwi Al Habsyi adik beliau menyebut Habib Anis waktu itu seperti “anak muda yang berpakaian tua”.

Habib Anis merintis kemaqamannya sendiri dengan kesabaran dan istiqamah, sehingga besar sampai sekarang. Selain kegiatan di Masjid seperti pembacaan Maulid simthud-Durar dan haul Habib Ali Al-Habsyi setiap bulan Maulud, juga ada khataman Bukhari pada bulan sya’ban, khataman Ar-Ramadhan pada bulan Ramadhan. Sedangkan sehari-hari beliau mengajar di zawiyah pada tengah hari.

Pada waktu muda, Habib Anis adalah pedagang batik, dan memiliki kios di pasar Klewer Solo. Kios tersebut ditunggui Habib Ali adik beliau. Namun ketika kegiatan di masjid Ar-Riyadh semakin banyak, usaha perdagangan batik dihentikan. Habib Anis duduk tekun sebagai ulama.

Dari perkawinan dengan Syarifah Syifa Assagaf, Habib Anis dikaruniai enam putera yaitu Habib Ali, Habib Husein, Habib Ahmad, Habib Alwi, Habib Hasan, dan Habib AbdiLlah. Semua putera beliau tinggal di sekitar Gurawan.

Dalam masyarakat Solo, Habib Anis dikenal bergaul lintas sektoral dan lintas agama. Dan beliau netral dalam dunia politik.

Dalam sehari-hari Habib Anis sangat santun dan berbicara dengan bahasa jawa halus kepada orang jawa, berbicara bahasa sunda tinggi dengan orang sunda, berbahasa indonesia baik dengan orang luar jawa dan sunda, serta berbahasa arab Hadrami kepada sesama Habib.

Penampilan beliau rapi, senyumnya manis menawan, karena beliau memangsumeh (murah senyum) dan memiliki tahi lalat di dagu kanannya. Beberapa kalangan menyebutnya The smilling Habib.

Habib Anis sangat menghormati tamu, bahkan tamu tersebut merupakan doping semangat hidup beliau. Beliau tidak membeda-bedakan apahkah tamu tersebut berpangakat atau tidak, semua dijamunya dengan layak. Semua diperlakukan dengan hormat.

Seorang tukang becak (Pak Zen) 83 tahun yang sering mangkal di Masjid Ar-Riyadh mengatakan, Habib Anis itu ulama yang loman

Kehebatan Sholawat


Imam Muhammad ibn Sulaiman Al Jazuli, seorang ulama yang masyhur di kalangan ahlussunah wal jama'ah, suatu ketika tengah berjalan-jalan di padang pasir. Ketika waktu shalat tiba, beliau berusaha mencari sumber air untuk berwudhu dan melepaskan dahaganya. Setelah beberapa saat menyusuri padang pasir, beliau menemukan sebuah sumur yang sangat dalam. Sumur itu masih menyimpan air, tapi sayang Imam Jazuli tak menemukan alat untuk mengambil air dari sumur.

Ketika beliau tengah kebingungan mencari alat untuk mengambil air, tiba-tiba beliau melihat seorang anak perempuan kecil menghampiri beliau dari tempat ketinggian. Anak kecil itu bertanya, "Siapakah anda, Tuan, mengapa anda berada di tempat yang sesunyi ini?"

Imam Jazuli lantas menjelaskan hal ihwal beliau dan kesulitan yang tengah menimpanya.
"Anda adalah laki-laki terpuji yang terkenal karena kesalehan Anda!" seru anak kecil itu. Anak kecil perempuan itu tampak kebingungan mencarikan alat untuk mengeluarkan air dari dalam sumur. Setelah agak lama mencari namun tak juga menemukan, si anak lalu mendekat ke bibir sumur dan meludah ke dalamnya.
Ajaib, air sumur tiba-tiba meluap sampai ke atas permukaan tanah!

Setelah minum dan merampungkan wudhu'nya, Imam Jazuli lantas berkata, "Wahai anak kecil, sungguh aku kagum kepadamu! Dengan amal apakah engkau dapat meraih kedudukan setinggi ini?"
Anak perempuan kecil itu menjawab, "Dengan memperbanyak membaca shalawat kepada orang yang apabila ia (Nabi Muhammad saw) berjalan di padang belantara, binatang-binatang buas akan mengibas-ngibaskan ekornya (menjadi jinak)."

Setelah mendengar penuturan anak kecil itu, Imam Al Jazuli lantas bersumpah untuk menyusun sebuah kitab yang membahas tentang shalawat untuk Nabi Muhammad saw. Kelak, setelah kitab tersebut selesai ditulisnya, kitab itu dinamainya Dalailul Khairat. Sebuah kitab yang masih terus dibaca hingga kini karena keberkahannya yang luarbiasa.

by : Drs.H.Bambang Sucipto Bin Jahjo Wasito/Rd.Kian Santang.212/t212kyb@gmail.com

Syair Imam Syafii sebelum beliau wafat


إلـيــك إلـــه الـخـلـق أرفــــع رغـبـتــي
Kupersembahkan (rintihan) kepadaMu Tuhan sekalian makhluk akan harapanku

وإن كـنـتُ يــا ذا الـمــن والـجــود مـجـرمـا
Sekalipun aku seorang yang berdosa wahai yang Maha Pemberi dan Maha Pemurah

ولـمــا قـســا قـلـبـي وضـاقــت مـذاهـبــي
Bilamana keras hatiku & terasa sempit perjalananku

جـعـلـت الـرجــا مـنــي لـعـفـوك سـلـمــا
Kujadikan rayuan (rintihan) daripadaku sebagai jalan untuk mengharapkan keampunanMu

فـمـا زلــتَ ذا عـفـو عــن الـذنـب لــم تـزل
Bilamana Engkau yang memiliki keampunan menghapuskan dosa yang berterusan ini

تــجــود و تـعــفــو مــنـــة وتـكــرمــا
KurniaanMu & keampunanMu adalah merupakan rahmat & kemuliaan

ألــســت الــــذي غـذيـتـنـي وهـديـتـنــي
Bukankah Engkau yang memberi aku makan serta hidayah kepadaku

ولا زلــــت مـنـانــا عــلـــيّ ومـنـعـمــا
Dan janganlah Engkau hapuskan kurniaan anugerah & nimat itu kepadaku (walaupun aku seorang yang sentiasa berdosa)

عـسـى مــن لــه الإحـســان يـغـفـر زلـتــي
Semoga orang yang memiliki ihsan mengampunkan kesalahanku

ويـسـتــر أوزاري ومــــا قــــد تـقــدمــا
Dan menutup dosa-dosaku serta setiap perkara yang telah lalu

فــإن تـعـف عـنــي تـعــف عـــن مـتـمـرد
Sekiranya Engkau ampunkan aku, ampunkan dari kederhakaan

ظــلــوم غــشــوم لا يــزايـــل مـأتــمــا
kezaliman, penganiayaan yang tak akan terhapus di hari berhimpun kesedihan

و إن تنـتـقـم مــنــي فـلـســت بــآيــس
Namun jika Engkau membalas siksa terhadapku, aku tidak akan berputus asa

ولـــو أدخـلــوا نـفـسـي بـجــرم جـهـنـمـا
Sekalipun dosa-dosaku itu akan memasukkan diriku ke dalam neraka

فصيـحـا إذا مــا كــان فـــي ذكـــر ربـــه
Dia adalah seorang yang fasih ketika menyebut & mengingat Rabbnya

وفيما سواه في الورى كان أعجما
Dan bilamana dia bersama selain tuhannya di dunia ini dia membisu

يـقــول: حبـيـبـي أنـــت سـؤلــي وبغـيـتـي
Dia (Rasulullah SAW) berkata: Kekasihku, Engkaulah tempatku meminta & berharap

كـفــى بـــك للـراجـيـن ســـؤلا ومـغـنـمـا
Cukuplah Engkau bagi yang berharap sebagai tempat bergantung & memohon

أصـــــون ودادي أن يـدنــســه الـــهـــوى
Ku pelihara kasihku yang dicemari nafsu

وأحــفــظ عــهــد الــحـــب أن يـتـثـلـمـا
Dan ku jaga janji kasih yang telah tercalar

فـفـي يقظـتـي شــوق وفــي غـفـوتـي مـنــى
Di saat ku jaga, aku rindu & di saat ku lelap, aku berharap

تــلاحــق خــطــوي نــشــوة وتـرنــمــا
Mengiringi langkahku dengan penuh semangat & berulang-ulang

فـجـرمـي عـظـيـم مـــن قـديــم وحــــادث
Sesungguhnya dosaku adalah besar sejak dulu & kini

وعـفــوك يـأتــي الـعـبـد أعـلــى وأجـسـمـا
Namun (ku tahu) keampunanmu yang mendatangi hamba adalah lebih besar (agung) & lebih mulia