Ada cerita yang diriwayatkan oleh Habib Nuh tentang kakek buyutnya yang pertama kali datang ke solo dan mendengar berita tentang putri lokal yang sedang sakit parah dan siapapun yang dapat mengobatinya akan diberikan hadiah. Habib Ibrahim membantu raja dan dengan kekuatan Allah swt, sang putri sembuh. Ia diberi kesempatan untuk berada di beberapa posisi penting dalam administrasi raja meskipun dia sudah menjadi penasihat untuk raja namun ia menolak tawaran, dia malah berhasil mengajarkan Islam untuk keluarga kerajaan dan akhirnya raja memeluk agama Islam. Kemudian, Habib Ibrahim menikah dengan sang putri. Inilah sebabnya mengapa Habib Nuh al Haddad sedang disebut Raden Nuh.
Salah satu kakeknya yang lain adalah guru dan penasehat bagi raja Yogyakarta. Keluarga Haddad tentu memberikan kontribusi bagi pengembangan studi keagamaan di banyak bagian dunia seperti Singapura, Malaysia, Indonesia dan banyak lagi. Amalan Ratib Al Haddad terkenal di berbagai bagian dunia saat ini. Habib Nuh pernah menerima telepon dari muridnya yang sedang bekerja di Rusia, mengatakan ada sebuah Majlis Ratib Al Haddad di Moskow.
Habib Nuh al Haddad selalu berada di rumahnya kecuali shalat Jumat. Dia tidak meninggalkan rumah selama 25 tahun. Orang-orang dari semua lapisan masyarakat sering mendatanginya untuk meminta saran dan bantuan. Dari pejabat pemerintah sampai orang biasa, ia tidak memandang berbeda ketika mereka datang untuk meminta bantuannya. Hingga hari ini Habib Nuh masih melakukan dakwah kepada masyarakat. Kasih sayang dan ketulusannya akan dirasakan oleh mereka yang mengenalnya dan menikmati waktu pada saat mereka bersama dengannya. Seorang pria sederhana yang menganut kemanusiaan dengan hati yang penuh cinta. Sulit untuk menemukan manusia yang mulia dengan kerendahan hati. semoga Allah memberkati dia dan keluarganya. Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar